Senin, 28 Maret 2011

Introduction to linguistic



Name   : Dany Darma Putra
NIM    : 109014000157
Class    : II D
Task     : Introduction to linguistic

RINGKASAN CHAPTER 4
BAHASA DAN OTAK
Menurut kasus musibah yang terjadi pada seorang yang bernama Phineas P. Gage, musibah tersebut mengenai kening atau kepala bagian depanya, akan tetapi peristiwa tersebut tidak mempengaruhi kemampuan berbicaranya. Dapat kita simpulkan bahwa; kemampuan berbahasa terdapat pada otak, tetapi pastinya bukan terletak pada otak bagian depan.
BAGIAN BAGIAN OTAK
Sejak peristiwa yang terjadi pada phineas, banyak orang yang menyelidiki atau mempelajari dimana letak otak yang berfungsi sebagai pengendali bahasa tersebut.
1.      Baroca’s area.
Seorang ahli bedah dari Prancis namanya Paul baroca, menyebutkan bahwa; otak yang mengendalikan kemampuan berbahasa adalah pada otak sebelah kiri. Yaitu otak yang menghasilkan atau memerintahkan seseorang untuk menghasilkan suara.
2.      Wernicke’s area
Carl Wernicke adalah seorang dokter di Jerman. Dia memperkuat pendapat Paul Baroka yang menyatakan bahwa otak pengendali bahasa adalah disebelah kiri. Yaitu otak yang mengendalikan pendengaran dan pemahaman.
3.      Area pelengkap
Yang dimaksud dengan area pelengkap pada otak yang berfungsi dalam kegiatan komunikasi adalah; bagian otak yang sangat berdekatan dengan bagian otak yang berfungsi sebagai pergerakkan atau movement, contohnya; pergerakkan tangan atau kaki, dsb. Dapat disimpulkan bahwa; bagian otak yang berfungsi sebagai alat pergerakkan juga terlibat dalam kegiatan komunikasi.
4.      Cara pandang Pengelokasian
Kegiatan komunikasi melibatkan beberapa bagian otak. Pertama, Mendengar dan memahami oleh area Wernicke, kemudian dikirim ke area Broca untuk menghasilkan suara. Pengelokasian adalah; mengedintifikasikan dimana tepatnya bagian-bagian otak yang mempunyai fungsinya masing-masing dalam kegiatan berkomunikasi tersebut.
5.      Cara pandang lain
Dalam cara pandang lain ini kita harus menggunakan ‘metapora’ secara utama, karena kita tidak bisa mengakses ataupun memproses linguistik di dalam otak secara langsung, karena kita tidak mempunyai akses secara langsung. Jadi seseorang harus mempunyai usaha untuk memproses sesuatu komunikasi ataupun informasi didalam otaknya.
6.      Ujung Lidah dan ketergelinciran
yang dimaksud dengan “ujung lidah dan ketergelinciran” adalah; apabila seseorang salah atau tidak tepat fonologinya dalam mengucapkan sesuatu. Ini terjadi karena kekeliruan ataupun kesalahan otak dalam memproses ataupun memproduksi suatu bunyi dari kata tersebut.
7.      Penyakit Aphasia
Aphasia adalah suatu penyakit, dimana seseorang apabila mengalami ini, orang tersebut akan mengalami kesusahan dalam menggunakan dan memahami bahasa. Amphasia sering disebabkan oleh penyakit Stroke.
8.      Broca’s aphasia
Yang satu ini adalah sejenis penyakit dimana orang yang mengalaminya akan mengalami kekacauan dalam struktur kalimat. Bicaranya terlalu pelan sehingga memerlukan tenaga yang kuat untuk menghasilkan suara.
9.      Wernicke’s aphasia
Suatu penyakit dimana orang yang mengalaminya bisa berbicara sangat lancar, tetapi susah untuk dipahami. Mengalami kesusahan dalam memahami sesuatu lewat pendengaran.
10.  Dichotic listening
Otak sebelah kanan mengendalikan anggota tubuh sebelah kiri, sebaliknya, otak sebelah kiri mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan. Jadi apabila seseorang mendengar suara dari telinga kanan, maka suara tersebut akan diproses langsung ke otak sebelah kiri, akan tetapi apabila suaranya masuk dari telinga kiri, maka suara tersebut akan singgah dulu ke otak kanan lalu dikirim ke otak bagian kiri.
11.  The critical period
Critical priod atau dalam bahasa indonesianya kurang lebih “masa masa genting” adalah dimana seseorang lebih mudah menerima dan mempelajari bahasa, karena pada masa ini otaknya berkembang sangat baik. Masa ini terdapat pada masa anak anak sampai dengan masa pubertas.
12.  Genie
Genie adalah seorang anak yang berusia 13 tahun di Los Angeles yang dikurung oleh ayahnya dalam ruangan tanpa ada suara apapun, ataupun media apapun kecuali komunikasi dengan ibunya yang member makan hanya beberapa menit saja.
Saat Genie diselamatkan, dia tidak bisa menggunakan bahasa / berbicara. Tetapi dalam waktu yang tidak lama dia bisa merespon perkataan orang lain. Saat diteliti ternyata Genie tidak mempunyai otak Kiri. Terus bagai mana dia untuk membangun kemampuan berbahasa? Ternyata dia menggunakan otak kananya, otak kananya yang berfungsi sebagai pengendali bahasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak dapat dipastikan secara spesifik atau mutlak fungsi masing-masing bagian otak manusia.


RINGKASAN CHAPTER 20
BAHASA, MASYARAKAT DAN BUDAYA

Bahasa dapat dipengaruhi oleh pergaulan atau lingkungan, sebagai contoh; orang yang tinggal dan hidup di suatu daerah bisa mempunyai cara berbicara yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan atau tingkat social pergaulanya. Untuk lebih rinci, akan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Pendidikan, pekerjaan, dan tingkat sosial
Selain itu “dialect atau cara berbahasa” juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan atau jabatan, dan tingkat kelas social. Contohnya; cara berbahasa supir angkot dengan cara berbicara bapak dosen mempunyai perbedaan. Cara berbahasa anak jalanan dengan cara berbahasa mahasiswa UIN akan berbeda.
2.      Umur dan jenis klamin
Umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi/membedakan cara berbahasa. Contohnya seorang kakek dan seorang cucunya yang tinggal di lingkungan yang sama, dan tingkat social yang sama, pada dasarnya mereka mempunyai cara berbahasa masing-masing. Selain itu, jenis kelamin juga menentukan, kaum Hawa apabila berbicara akan lebih bergengsi atau bermartabat tinggi dari pada kaum Adam, sebagai contoh; kaum wanita berbicara lebih sopan dan halus dari pada kaum laki-laki.
3.      Latar belakang Suku.
Suku atau dalam bahasa inggrisnya disebut “Ethnic” juga membedakan cara berbahasa. Sebagai contoh masyarakat amerika yang berkulit hitam tidak sama cara berbahasanya dengan masyarakat orang inggris walaupun mereka sama sama menggunakan bahasa Ingris.
4.      Gaya berbahasa
Gaya berbahasa, atau dalam bahasa inggrisnya “idiolect” juga membedakan cara berbahasa seseorang. Contohnya; ada orang yang cara berbicaranya lebih halus atau lebih keras dari yang lain. Ini dipengaruhi oleh cara berbahasanya ataupun sifatnya masing-masing individu.
5.      Gaya dan tingkat nada (style and register)
Gaya dan nada seseorang dalam berbicara juga dipengaruhi oleh situasi dimana orang tersebut berada. Sebagai contoh; seseorang berbicara dalam wawancara kerja akan berbeda dengan caranya berbicara dengan temanya di rumah atau dipergaulan. Tidak hanya dalam berbicara, tetapi dalam komunikasi tertulis juga begitu, oleh karena itu disebut ada situasi formal dan situasi non formal.  
6.      Diglossia
Istilah ini digunakan untuk menggunakan bahasa secara tepat pada sasaran, yaitu tepat pada waktunya, kondisinya, tempatnya. Sebagai contoh bahasa yang kita gunakan dalam ceramah agama dan berbahasa dalam ceramah kepresidenan akan lebih bergengsi atau lebih formal dibandingkan dengan berbicara dengan teman dalam situasi bermain. Sebagai contoh di Indonesia, peresiden SBY akan berbeda cara bicaranya di acara siding pemerintahan dengan cara bicaranya di keluarganya.
7.      Bahasa dan budaya
Bahasa dan budaya mempunyai hubungan yang erat. Dimana bahasa merupakan identitas dari suatu budaya. Tidak dipungkiri lagi bahwasanya tiap tiap budaya mempunyai bahasanya masing masing. Bahkan bahasa merupakan cerminan bagi suatu budaya.
8.      Linguistic determinism
Setiap bahasa mempunyai “rasa” atau cara pandang masing masing. Apabila kita mempelajari suatu bahasa, maka kita akan ditentukan oleh bahasa tersebut.
9.      The Sapir-Wkorf hypothesis
Yang mempunyai nama asli Edward Sapir dan Benjamin Wrof adalah orang yang berargumen pada tahun sekitar 1930 bahwasanya bahasa India-Amerika membawa masyarakatnya memandang ataupun cara hidup masyarakat tersebut secara berbeda dari mereka yang berbahasa eropa.
10.  Language universal
Yang dimaksud dengan “bahasa universal” adalah; sifat sifat umum yang ada pada suatu bahasa yang dikenal luas ke daerah ataupun Negara lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar